Fenomena-fenomena
yang terjadi di atmosfer kita sangat beragam, dari yang seimut pusaran angin
kecil (eddies) sampai sebesar sel Hadley, sel sirkulasi yang
mempengaruhi sepertiga dunia. Karena itu, meteorologis mengelompokkan berbagai
kejadian di atmosfer dalam skala mikro, meso, sinoptik dan global sesuai
dengan luas daerah yang dipengaruhi dandurasi peristiwa.
Skala
mikro
peristiwa-peristiwa
di atmosfer yang ukurannya meteran dan hilang dalam beberapa menit. Contoh:
pusaran angin kecil di tengah taman kota
Skala
meso
Peristiwa-peristiwa
di atmosfer berukuran beberapa sampai puluhan kilometer dan berlangsung selama
puluhan menit sampai beberapa jam.
Contoh:
Awan Cumulonimbus, membuat satu kecamatan diterjang hujan badai yang
berlangsung satu-dua jam.Tornado, pusaran angin di darat yang merusak area
seluas beberapa km dan hilang dalam hitungan puluhan menit. Mesosiklon adalah
“emaknya” tornado. (Untuk keterangan lebih lanjut tentang pembentukan tornado
silakan klik “Torrrnado!”)
Skala
sinoptik
Sinoptik
adalah peta cuaca. (pembahasan lebih lanjut tentang peta cuaca silakan klik “Melihat Lebih
Dekat: Peta Sinoptik”). Jadi, yang termasuk skala sinoptik ialah
peristiwa-peristiwa yang digambar di peta cuaca, misalnya front, depresi dan
antisiklon, atau bisa juga fenomena berukuran ratusan-ribuan km yang
berlangsung berhari-hari, seperti hurricane.
Skala
global
Namanya
juga skala global, pastinya peristiwanya mempengaruhi satu planet. Contoh:
Sirkulasi Hadley, Ferrel, dan Kutub.
Itu
semua pembagian skala untuk semua peristiwa atmosfer. Skala
regional tidak dikenal secara resmi, tapi kalau ngomongin skala regional
biasanya maksudnya adalah
satu
daerah yang ukurannya sedang (gak kecil-kecil amat tapi gak gede-gede amat),
misalnya satu pulau Jawa.
Oya,
pembagian skala gerak ini pun nggak strict ya! Satu kategori
bisa bercampur dengan kategori lain. Contoh: Tropical Storms alias
badai tropis ada yang berkekuatan lemah, tetapi ada juga yang
kuat banget sehingga kategorinya bercampur antara skala meso dan skala
sinoptik,
Khusus
untuk angin, kita punya klasifikasi sendiri.
Skala
Tersier
Alias
angin lokal: angin yang berhembus di daerah yang sempit aja, seperti: Angin
Fohn, angin Anabatik, dsb.
Skala
Sekunder
Sama
juga dengan angin regional: meliputi daerah yang nggak terlalu sempit tapi juga
nggak terlalu luas. Contoh: Angin Muson di Indonesia. Oya, sirkulasi Muson di
Indonesia dikenal juga dengan nama Siklus Walker.
Skala
Primer
Ini nih tandingannya skala
global: angin yang mendunia! Termasuk angin skala primer adalah angin pasat,
angin baratan, dan angin timuran
0 komentar:
Posting Komentar